Selasa, 15 November 2011

Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial)


Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Contoh-contoh di masyarakat :
-          Adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
-          Dalam kehidupan anggota masyarakat yang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Jenis Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Stratifikasi sosial tertutup
2. Stratifikasi sosial terbuka
Keterbukaan stratifikasi sosial diukur dari mudah-tidaknya dan sering-tidaknya seseorang yang mempunyai status sosial tertentu memperoleh strata yang lebih tinggi (Yinger, 1966:34).
1.      Stratifikasi sosial tertutup terjadi jika masyarakat tidak dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah). Contoh stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta seperti di Bali atau India serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa.
2.      Stratifikasi sosial terbuka terjadi jika masyarakat dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain). Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
Dasar Stratifikasi Sosialhttp://www.e-dukasi.net/images/blank.gif
Segala sesuatu dapat dijadikan dasar stratifikasi sosial jika sesuatu itu dianggap bernilai atau berharga dibandingkan dengan yang lain. Stratifikasi sosial dapat terbentuk berdasarkan : kekayaan (ekonomi), pendidikan, kekuasaan, atau keturunan. Masyarakat masih lebih menghargai orang yang memiliki kekayaan berlimpah daripada orang yang tidak memiliki kekayaan sama sekali. Jika ini yang terjadi maka dikatakan dasar stratifikasi sosial adalah kekayaan atau ekonomi. Stratifikasi seperti ini disebut kelas sosial.
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi (Barger, 1980). Kita tidak dapat melepaskan dimensi ekonomi dari dimensi pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan dengan penghasilannya merupakan bagian penting dari ekonomi. Pendidikan menjadi syarat bagi pekerjaan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan (Jeffriws, 1980).
Jika dasar stratifikasi yang digunakan kekayaan. Siapapun bisa beralih dari memiliki kekayaan berlimpah, akhirnya menjadi orang yang tidak memiliki apapun. Atau dari orang yang hanya memiliki sedikit kekayaan, akhirnya mendapat harta berlimpah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar