Kata
stratification
berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Menurut
Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial
adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas
tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
Menurut
P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan
beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi
kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota
masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi
mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa
selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya
pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa
harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Contoh-contoh
di masyarakat :
-
Adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas
yang lebih rendah dalam masyarakat.
-
Dalam kehidupan anggota masyarakat yang
berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak
istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Jenis Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
1. Stratifikasi sosial tertutup
2. Stratifikasi sosial terbuka
Keterbukaan stratifikasi sosial
diukur dari mudah-tidaknya dan sering-tidaknya seseorang yang mempunyai status
sosial tertentu memperoleh strata yang lebih tinggi (Yinger, 1966:34).
1.
Stratifikasi sosial tertutup terjadi jika
masyarakat tidak dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan
sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah). Contoh stratifikasi sosial
tertutup adalah sistem kasta seperti di Bali atau India serta di Jawa ada
golongan darah biru dan golongan rakyat biasa.
2.
Stratifikasi sosial terbuka terjadi
jika masyarakat dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan yang
satu ke tingkatan yang lain). Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan,
jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa
merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya
sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah,
kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan
tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
Dasar Stratifikasi Sosial
Segala sesuatu dapat dijadikan dasar stratifikasi sosial
jika sesuatu itu dianggap bernilai atau berharga dibandingkan dengan yang lain.
Stratifikasi sosial dapat terbentuk berdasarkan : kekayaan (ekonomi),
pendidikan, kekuasaan, atau keturunan. Masyarakat masih lebih menghargai
orang yang memiliki kekayaan berlimpah daripada orang yang tidak memiliki
kekayaan sama sekali. Jika ini yang terjadi maka dikatakan dasar stratifikasi
sosial adalah kekayaan atau ekonomi. Stratifikasi seperti ini
disebut kelas sosial.
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial
berdasarkan ekonomi (Barger, 1980). Kita tidak dapat melepaskan dimensi ekonomi
dari dimensi pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan dengan penghasilannya
merupakan bagian penting dari ekonomi. Pendidikan menjadi syarat bagi
pekerjaan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan (Jeffriws, 1980).
Jika dasar stratifikasi yang digunakan
kekayaan. Siapapun bisa beralih dari memiliki kekayaan berlimpah, akhirnya
menjadi orang yang tidak memiliki apapun. Atau dari orang yang hanya memiliki
sedikit kekayaan, akhirnya mendapat harta berlimpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar