Disusun Oleh :
Erstanty
Arumsari (12111486)
Mutia Rahmah (15111049)
Rika Damayanti (16111200)
Umar (18111860)
Kelas : 4KA08
1. e-Government
1.1
Definisi
e-Government
Pemanfaatan
internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja
pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan
kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis.
Menurut
World Bank e-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi (seperti internet,
telepon, satelit) oleh institusi pemerintahan untuk meningkatkan kinerja
pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok
terkait lainnya. e-Government mengacu
pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan
intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan
penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi
bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan
internet, lebih umum lagi dikenal sebagai www (world wide web). Pada intinya
e-goverment adalah penggunaan teknologi digital untuk mentransformasi
kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan penyampaian layanan. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru seperti : G2C (Governmet to Citizen), G2B
(Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Tujuan
dari e-Government ialah penyampaian layanan pemerintah kepada masyarakat dengan
lebih efektif. Umumnya, semakin banyak layanan online yang tersedia dan semakin
luas penggunaan layanan tersebut, maka akan semakin besar dampaknya terhadap e-Government.
e-Government merupakan urat nadi pemerintahan. Meskipun masih relatif muda,
namun tidak sedikit uang rakyat digunakan bagi pengembangan teknologi informasi
bagi operasionalisasi pemerintahan dan pelayanan umum. Namun demikian, e-Government
belum menunjukkan manfaat yang signifikan bagi efektifitas dan efisiensi
jalannya pemerintahan dan pelayanan umum yang terbaik. Dengan demikian, e-Government
membutuhkan critical mass dari e-citizens dan e-businesses untuk menghasilkan
dampak berkelanjutan melebihi transparansi dan efisiensi internal pemerintah.
e-Government
hanya akan berhasil apabila ada permintaan dan dukungan yang kuat dari sebagian
besar masyarakat. Beberapa permintaan ini akan datang dari meningkatnya
kesadaran akan peluang yang ditawarkan oleh penyampaian layanan pemerintah yang
lebih cepat dan lebih baik. Masyarakat dan kalangan bisnis juga perlu
dimotivasi untuk menggunakan layanan e-Government melalui penyediaan
1.2
Manfaat
e-Government
- Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
- Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN).
- Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
- Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
- Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
1.3
Strategi
Pengembangan E-Government
Dalam
perkembangan e-Government di Indonesia, dukungan pemerintah sebenarnya baru
mulai tampak pada periode awal tahun 1990-an meskipun lembaga-lembaga yang
berkompeten bagi pengembangan sistem informasi dalam organisasi publik
sebenarnya sudah ada pada beberapa dasawarsa sebelumnya. Terkait dengan
pengembangan e-Government, pemerintah telah mengeluarkan Inpres No.3 tahun 2003
mengenai Strategi Pengembangan e-Government. Dalam peraturan ini strategi pokok
pemerintah dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pengembangan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya serta terjangkau masyarakat luas
- Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah Pusat dan Daerah secara holistik
- Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal
- Peningkatan peran serta dunia usaha dan pengembangan industri telekomunikasi dan teknologi dan informasi
- Pengembangan SDM di pemerintahan dan peningkatan e-literacy masyarakat
- Pelaksanaan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.
1.4
Infrastruktur
Utama Pengembangan e-Government
Pengembangan e-Government di suatu
lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi :
- Suprastruktur Government : yang memuat antara lain e-leadership, e- sdm, dan peraturan.
- Infrastruktur jaringan : yang memuat antara lain protokol komunikasi, topologi, teknologi dan keamanan.
- Infrastruktur informasi : yang memuat antara lain struktur data, format data, data sharing, dan sistem pengamanannya.
- Infrastruktur aplikasi : yang memuat antara lain aplikasi layanan publik, aplikasi antarmuka (interface), dan aplikasi back office.
1.5 Hambatan
dalam Mengimplementasi
Jika
dilihat dari keteranan di atas, tentunya sangat diinginkan adanya e-Government
di Indonesia. Ada beberapa hal yang
menjadi hambatan atau tantangan dalam
mengimplementasikan e-Government di Indonesia.
1.
Kultur berbagi belum ada.
Kultur berbagi informasi dan mempermudah
urusan belum merasuk di Indonesia.
2.
Kultur mendokumentasi belum lazim.
Salah satu kesulitan besar yang kita
hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan.
3.
Langkanya SDM yang handal.
Teknologi informasi merupakan sebuah
bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang
yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yang
handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis/industri. Kekurangan SDM ini menjadi
salah satu penghambat implementasi dari e-Government.
Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh
oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
4.
Infrastruktur yang belum memadai dan
mahal.
Infrastruktur telekomunikasi Indonesia
memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia
masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun
semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum
menyiapkan pendanaan untuk keperluan ini.
5.
Tempat akses yang terbatas.
Tempat akses informasi jumlahnya juga
masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat
bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di
perpustakaan umum, kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum
lainnya.
Keempat tujuan berikut dapat dicapai ketika
proyek-proyek e-Government sukses diimplementasikan :
- Layanan pemerintah online
- Pemerintah “tanpa kertas”
- Pemerintah berbasis pengethuan
- Pemerintah yang transparan
Untuk mencapai keempat tujuan
tersebut, e-Government pada level negara, provinsi, dan lokal harus dibangun.
Ada tiga tugas besar dalam tiap tingkatan pemerintahan tersebut :
a) menginovasi layanan masyarakat (G2C)
b) menginovasi layanan bisnis (G2B)
c) menginovasi cara kerja pemerintah (G2G)
1.6 Inovasi
Layanan Masyarakat (G2C) dan Layanan Bisnis (G2B) (Front-Office Delivery)
Layanan G2C mencakup penyebaran
informasi kepada publik serta layanan dasar masyarakat sedangkan transaksi G2B
meliputi berbagai layanan antara pemerintah dan komunitas bisnis.
Layanan G2C elektronik atau yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi ditandai dengan sebuah sistem pertukaran
informasi pemerintah dan aplikasi-aplikasi berbasis Internet yang memungkinkan
masyarakat untuk mengakses informasi dan layanan lainnya dengan menggunakan
sebuah portal online yang single window.
- Portal seperti itu menyediakan layanan-layanan masyarakat seperti :
- Pemrosesan dan penerbitan berbagai surat izin/perizinan dan sertifikat
- Informasi terhadap hal-hal legislatif/administratif dan hukum-hukum yang berkaitan
- Jasa pembayaran, termasuk pajak dan pembayaran iuran sosial
- Kesempatan untuk berpartisipasi dalam administrasi pemerintahan melalui permintaan pendapat publik dan pemungutan suara elektronik.
1.7 Inovasi
Cara Kerja Pemerintah (G2G) (Back-Office Delivery)
Penggunaan G2G elektronik bertujuan
untuk mereformasi proses kerja internal pemerintah untuk meningkatkan
efisiensi. Lebih spesifik lagi, mereformasi proses kerja pemerintah menggunakan
TIK diharapkan mampu memberikan hasil-hasil sebagai berikut :
- Sistem pelaporan antara pemerintah daerah dan pusat menjadi terhubung, sehingga meningkatkan akurasi.
- Ada pertukaran informasi antar lembaga dalam bentuk penggunaan basis data bersama. Hal ini meningkatkan efisiensi.
- Pertukaran ide dan sumber daya antar lembaga-lembaga pemerintah.
- Pengambilan keputusan terkolaborasi melalui konferensi video.
Digitalisasi pemrosesan dokumen di
lembaga pemerintahan dan gerakan menuju operasi pemerintah yang paperless
adalah gerakan utama G2G. Pertukaran e-Document diharapkan mampu menjamin
efisiensi, keamanan, dan kehandalan administrasi.
- Sistem G2G membutuhkan hal-hal seperti berikut:
- Penetapan proses-proses pekerjaan secara elektronik
- Pemrosesan dokumen elektronik
- Sistem manajemen pengetahuan (Knowledge management system)
1.8 Faktor-Faktor
Kesuksesan
Faktor-faktor kesuksesan implementasi e-Government
dapat dikelompokkan menjadi lima bagian besar :
Baca Selengkapnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar