CIRI-CIRI PANITIA MENURUT SIFAT
Menurut
sifatnya, panitia dapat dibedakan menjadi : panitia yang bersifat formal,
panitia yang bersifat informal, panitia yang bersifat permanen dan panitia yang
bersifat temporer.
- Ciri-ciri Panitia yang Bersifat Formal adalah sebagai berikut :
- Dibentuk atas dasar wewenang yang membentuk.
- Mempunyai tempat dalam struktur organisasi.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Menerima delegasi wewenang dan tugas tertentu.
- Ciri-ciri Panitia yang Bersifat Informal :
- Tidak adanya pembentukan dari eksekutif yang berwenang.
- Tidak ada pemberian tugas yang bersifat khusus.
- Anggota-anggotanya berkumpul secara spontan berdasarkan kebutuhan yang sama.
- Anggota-anggotanya lebih banyak, yang sering disebut dengan istilah task group, atau task oriented, atau task force (gugus tugas).
- Panitia informal dibentuk tanpa adanya pendelegasian wewenang.
- Ciri-ciri Panitia yang Bersifat Permanen :
- Dibentuk secara formal.
- Mempunyai daya laku yang tidak terbatas waktunya, sepanjang organisasi masih memerlukan panitia.
- Ciri-ciri Panitia yang Bersifat Temporer :
- Dibentuk secara informal.
- Dapat juga dibentuk secara formal tetapi mempunyai daya laku sementara. Apabila tugas tertentu sudah selesai maka panitia itu bubar.
- Ciri-ciri Organisasi yang Berbentuk Panitia adalah sebagai berikut :
- Kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang.
- Semua anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
- Para pekerja dikelompokkan menurut jenis tugas yang harus dilakukan dalam bentuk satuan tugas, gugus tugas.
- Semua anggota panitia ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
- Keputusan diambil secara consensus.
- Masng-masing anggota panitia bebas dalam mengemukakan pendapat.
- Ketua panitia tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
- Masing-masing anggota pannitia biasanya mau mendengarkan pendapat anggota yang lain.
Dalam praktiknya organisasi berbentuk panitia secara
murni tidak ada. Pelaksanaannya biasanya dikombinasi dengan bentuk-bentuk
organisasi lain, misalnya dikombinasi dengan bentuk organisasi lini/garis, atau
dengan bentuk organisasi fungsi.
SUMBER :
Wursanto.
Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Penerbit : Andi
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar