Selasa, 12 Juni 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itulah ia yang menuntun masa depan seseorang akan seperti apa. Pandangan hidup artinya pendapat / pertimbangan yang dijadikan pedoman, arahan. Pendapat / pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia yang dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya berdasarkan pengalaman sejarah hidupnya.
          Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.     Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.   Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasl renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan / kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang di masa mendatang. Dalam kata lain cita-cita juga sering disebut sebagai impian. Jutaan manusia di dunia mempunyai cita-cita / impian masing-masing yang akan mereka capai. Terealisasinya sesuatu impian / cita-cita sangat berdampak pada seberapa besar usaha yang dilakukan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Bila impian / cita-cita tak sebanding dengan usaha untuk menggapainya maka itu semua hanyalah angan-angan, khayalan, mimpi yang hanya akan ada dalam pikiran dan tidak memberi dampak sedikit pun pada kehidupannya.  Banyak orang-orang terdahulu yang sukses dan berhasil berbagi ilmu suksesnya yang berawal dari impian / cita-cita besar serta ditunjang oleh action yang tepat, cepat, dan cerdas.
Cita-cita juga sejalan dengan adversity quotient dimana jika semakin tinggi kecerdasaan tersebut maka semakin tahan terhadap terpaan masalah, halangan serta rintangan yang menghadang untuk terus fokus pada solusinya tanpa pernah putus asa, Sekali pun ia terperosok pada jurang dalam maka ia akan membuncah dengan ketinggian yang tak terduga, seperti bola yang dipantulkan keras maka bola tersebut akan memantulkan dirinya ke atas.Dalam agama pun diperintahkan untuk berusaha. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad S.A.W yang ditujukan kepada umatnya : “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok. Dari hadits ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk memperbaiki nasibnya sendiri.
Cita-cita tak pernah lepas dan selalu terikat dengan kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, serta tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras dan cerdas yang dilandasi keyakinan  / kepercayaan. Keyakinan / kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani dan kepercayaan kepada Sang Khaliq. “Tidak pernah ada cita-cita yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah upaya yang tak setinggi cita-cita”.

SUMBER:
Assad, Muhammad. Notes From Qatar. 2011. Jakarta : Elex Media Komputindo
Nugroho,Widyo, dan Achmad Muchji. Ilmu Budaya Dasar. 1994. Jakarta : Universitas Gunadarma
Umara, Rangga. The Magic Of Dream Book. 2012. Jakarta : Transmedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar