Aspek
Kependudukan dan Kebudayaan
·
Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk adalah semua orang yang
tinggal atau berdomisili di suatu wilayah geografis khususnya Indonesia selama
enam bulan atau lebih ataupun mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan
tetapi bertujuan untuk menetap di suatu wilayah.
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama dalam satu
wilayah yang sama pula.
Kebudayaan memiliki ikatan yang sangat kuat dengan masyarakat.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian dari kebudayaan, antara lain :
- Menurut
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan “bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri”. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural
Determinism.
- Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Perkembangan penduduk dunia cukup pesat yang tercatat pada tahun
1999
jumlah penduduk dunia
mencapai 6 milyar. Sebelum abad 18, pertambahan penduduk dunia sangat lambat. Indonesia
tercatat sebagai salah satu negara yang terpesat dalam pertumbuhan penduduk.
Untuk mengatakan Indonesia bahwa penduduknya besar maka perlu kita bandingkan
denagn negara lain di dunia. Adapun tabelnya sbb :
NO.
|
NEGARA
|
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
|
1
|
Indonesia
|
209.6
|
2
|
Vietnam
|
79.5
|
3
|
Filipina
|
74.7
|
4
|
Thailand
|
61.8
|
5
|
Myanmar
|
48.1
|
6
|
Malaysia
|
22.7
|
7
|
Kamboja
|
11.9
|
8
|
Laos
|
5.0
|
9
|
Singapura
|
4.0
|
10
|
Brunei Darussalam
|
0.3
|
Sumber : World
Population Data Sheet 1999 dan
BKKBN
Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal
12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa,
sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa. Berikut adalah
peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
NO.
|
NEGARA
|
JUMLAH PENDUDUK (juta)
|
1
|
Rebuplik Rakyat Cina
|
1306.3
|
2
|
India
|
1103.6
|
3
|
Amerika Serikat
|
298.1
|
4
|
Indonesia
|
241.9
|
5
|
Brazil
|
186.1
|
6
|
Pakistan
|
162.4
|
7
|
Bangladesh
|
144.3
|
8
|
Rusia
|
143.4
|
9
|
Nigeria
|
128.7
|
10
|
Jepang
|
127.4
|
Sumber
: World Population History since 1950 up to 2010
Menurut
data diatas Indonesia adalah Negara terbesar pertumbuhan penduduknya di Asia
Tenggara dan ke empat terbesar di dunia. Dan di Indonesia sensus penduduk
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- De facto adalah perhitungan penduduk yang
dilakukan terhadap setiap orng yang pada waktu sensus diadakn berada di wilayah
sensus.
- De jure adalah pencacahan penduduk yang
hanya dikenakan pada pendudu yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah
sensus tersebut.
Perubahan penduduk tersebut, baik
pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan
penduduk.
Adapun faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk adalah :
1. Fertilitas (Kelahiran).
2. Mortalitas (Kematian).
3. Migrasi.
Kematian (Mortalitas) :
tingkat kematian penduduk dipengaruhi dari berbagai factor seperti kondisi
sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, dan jenis kelamin.
Pengukuran tingkat kematian dapat
dilakukan melalui beberapa cara :
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/
CDR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap
tahun, dengan rumus sebagai berikut :
CDR = D /
P x k
Keterangan
:
D = jumlah
kematian
P = jumlah
penduduk pada pertengahan tahun
k =
konstanta (1000)
2. Angka Kematian Khusus (Age Spesific
Death Rate / ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya
kematian pada kelompok uur tertentu stiap 1000 penduduk dalam kelompok umur
yang sama, dengan rumus sebagai berikut :
ASDR = Dy / Py x k
Keterangan :
Dy = jumlah kematian dalam kelomppok
umur y
Py = jumlah penduduk pada kelmpok
umur y
k = kostanta (1000)
Migrasi
adalah perpindahan
penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional).
·
Proses
terjadinya Migrasi
Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan
aktivitas migrasi :
1. Alasan Politik / Politis.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan.
4. Alasan Ekonomi.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan.
4. Alasan Ekonomi.
·
Akibat Migrasi Penduduk
Dampak negatifnya
adalah:
- di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
- banyak lahan tidak tergarap,
- produktivitas pertanian dapat menurun, dan
- tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.
- di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
- banyak lahan tidak tergarap,
- produktivitas pertanian dapat menurun, dan
- tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.
Dampak
positifnya, yaitu:
- meningkatkan pendapatan penduduk desa,
- mengurangi kepadatan penduduk,
- menularkan pengalaman kota, dan
- masyarakat desa ingin maju.
- meningkatkan pendapatan penduduk desa,
- mengurangi kepadatan penduduk,
- menularkan pengalaman kota, dan
- masyarakat desa ingin maju.
·
Tiga Jenis Struktur Penduduk :
-
Dinamika Kependudukan.
-
Komposisi Penduduk.
-
Besar dan Persebaran Penduduk.
·
Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai
penelitian antropologi budaya menunjukan bahwa terdapat korelasi antar
corak kebudayaan dengan corak kepribadian anggota masyarakat. Pemilik
kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu terangkum dan terlebur dalam
segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal serasi, dan
selaras dengan kodrat dalam tabiat asasi manusia dan sebagainya. Kepribadian
bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong
royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian dari suku-suku yang
berada di Republik Indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian Bangsa
Indonesia.
·
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
A.
Zaman Batu Tua :
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
B. Zaman batu
muda
Ciri –
cirri zaman batu muda :
- mulai menetap dan membuat rumah,
- membentuk kelompok masyarakat desa,
- bertani,
- berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan. Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
·
Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke
Indonesia
Indonesia
sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang
merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelas
nya lihat gambar di atas. Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat
beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:
1. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh
Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia
adalah kaum ksatria atau golongan prajurit.
2. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh
Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda.
Hipotesis
Arus Balik dikemukakan oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan
bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di
Indonesia. Proses penyebaran yang terjadi dalam dua tahap yaitu sebagai
berikut:
*.Pertama, proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India.
*.Pertama, proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India.
*.Kedua,
proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutama aliran
Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yang dicalonkan untuk menduduki
golongan Brahmana harus mempelajari kitab agama Hindu bertahun-tahun sampai
dapat ditasbihkan menjadi Brahmana.
Untuk
agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan
Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal
ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu
diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim),
Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari
langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu
juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun,
Kutai (Kaltim).
·
Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman.
Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan
oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan,
nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam.
Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan
penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan,
Sumatera Timur, Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan. Agama Islam berkembang
pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian
terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi
perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
·
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota
propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat.
Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa,
Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan social, yaitu : lapisan
sosial yang terdiri dari kaum buruh; lapisan sosial yang terdiri dari kaum
pegawai.
Dalam kedua
lapisan inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran
Bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas.
Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga
ke dalam Kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan.
Penyiaran dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk yang belum pernah
mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian
Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur
dan Pedalaman Kalimantan. Kebudayaan yang dimilikinya tidaklah
diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan
lama.
Sumber
Wardiyatmoko.2006.Geografi.Jakarta
: Erlangga.
Thamiend
R, Nio.2000.Sejarah.Jakarta : Yudhistira.
images.dwwahyu.multiply.multiplycontent.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar