Senin, 09 Januari 2012

ASPEK KEPENDUDUKAN dan KEBUDAYAAN

Aspek Kependudukan dan Kebudayaan
           
·         Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
            Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau berdomisili di suatu wilayah geografis khususnya Indonesia selama enam bulan atau lebih ataupun mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap di suatu wilayah.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama dalam satu wilayah yang sama pula.
Kebudayaan memiliki ikatan yang sangat kuat dengan masyarakat. Beberapa ahli mengemukakan pengertian dari kebudayaan, antara lain :
- Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan “bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri”. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural Determinism.
-  Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Perkembangan penduduk dunia cukup pesat yang tercatat pada tahun 1999
jumlah penduduk dunia mencapai 6 milyar. Sebelum abad 18, pertambahan penduduk dunia sangat lambat. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang terpesat dalam pertumbuhan penduduk. Untuk mengatakan Indonesia bahwa penduduknya besar maka perlu kita bandingkan denagn negara lain di dunia. Adapun tabelnya sbb :


NO.
NEGARA
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
1
Indonesia
209.6
2
Vietnam
79.5
3
Filipina
74.7
4
Thailand
61.8
5
Myanmar
48.1
6
Malaysia
22.7
7
Kamboja
11.9
8
Laos
5.0
9
Singapura
4.0
10
Brunei Darussalam
0.3
Sumber : World Population Data Sheet 1999 dan BKKBN           
Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
NO.
NEGARA
JUMLAH PENDUDUK (juta)
1
Rebuplik Rakyat Cina
1306.3
2
India
1103.6
3
Amerika Serikat
298.1
4
Indonesia
241.9
5
Brazil
186.1
6
Pakistan
162.4
7
Bangladesh
144.3
8
Rusia
143.4
9
Nigeria
128.7
10
Jepang
127.4
Sumber : World Population History since 1950 up to 2010
Menurut data diatas Indonesia adalah Negara terbesar pertumbuhan penduduknya di Asia Tenggara dan  ke empat terbesar di dunia. Dan di Indonesia sensus penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
    De facto adalah perhitungan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orng yang pada waktu sensus diadakn berada di wilayah sensus.
-     De jure adalah pencacahan penduduk yang hanya dikenakan pada pendudu yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah sensus tersebut.
Perubahan penduduk tersebut, baik pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk.
Adapun faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah :  
1.  Fertilitas (Kelahiran).
2.  Mortalitas (Kematian).
3.  Migrasi.
Kematian (Mortalitas) : tingkat kematian penduduk dipengaruhi dari berbagai factor seperti kondisi sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, dan jenis kelamin.  
Pengukuran tingkat kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara :
1.      Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/ CDR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut :

CDR = D / P x k
Keterangan :
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1000)

2.      Angka Kematian Khusus (Age Spesific Death Rate / ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok uur tertentu stiap 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama, dengan rumus sebagai berikut :
ASDR = Dy / Py x k
Keterangan :
Dy = jumlah kematian dalam kelomppok umur y
Py = jumlah penduduk pada kelmpok umur y
k = kostanta (1000)
            Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).
·         Proses terjadinya Migrasi
Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktivitas migrasi :
1. Alasan Politik / Politis.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan.
4. Alasan Ekonomi.
·         Akibat Migrasi Penduduk
Dampak negatifnya adalah:
-  di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
-  banyak lahan tidak tergarap,
-  produktivitas pertanian dapat menurun, dan
-  tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.


Dampak positifnya, yaitu:
-  meningkatkan pendapatan penduduk desa,
-  mengurangi kepadatan penduduk,
-  menularkan pengalaman kota, dan
-  masyarakat desa ingin maju.
·         Tiga Jenis Struktur Penduduk :
-          Dinamika Kependudukan.
-          Komposisi Penduduk.
-          Besar dan Persebaran Penduduk.
·         Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukan  bahwa terdapat korelasi antar corak kebudayaan dengan corak kepribadian anggota masyarakat. Pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal serasi, dan selaras dengan kodrat dalam tabiat asasi manusia dan sebagainya. Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian dari suku-suku yang berada di Republik Indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian Bangsa Indonesia.
·      Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
A.    Zaman Batu Tua :
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
B.     Zaman batu muda
Ciri – cirri zaman batu muda :
  1. mulai menetap dan membuat rumah,
  2. membentuk kelompok masyarakat desa,
  3. bertani,
  4. berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat  senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari   kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
·         Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelas nya lihat gambar di atas. Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:

1. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit.
2. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda.
Hipotesis Arus Balik dikemukakan oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Proses penyebaran yang terjadi dalam dua tahap yaitu sebagai berikut:

*.Pertama, proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India.
*.Kedua, proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutama aliran Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yang dicalonkan untuk menduduki golongan Brahmana harus mempelajari kitab agama Hindu bertahun-tahun sampai dapat ditasbihkan menjadi Brahmana.
Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).
·         Kebudayaan Islam
            Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
            Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam.
            Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat  penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
·         Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi  Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan social, yaitu : lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh; lapisan sosial yang terdiri dari kaum pegawai.
Dalam kedua lapisan inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran Bahasa Belanda menjadi syarat  utama untuk mencapai kenaikan kelas. Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga ke dalam Kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan. Penyiaran dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk  yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur dan Pedalaman  Kalimantan. Kebudayaan  yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lama.

Sumber
Wardiyatmoko.2006.Geografi.Jakarta : Erlangga.
Thamiend R, Nio.2000.Sejarah.Jakarta : Yudhistira.
images.dwwahyu.multiply.multiplycontent.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar