Senin, 09 Januari 2012

PELAPISAN SOSIAL


Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial)

·         Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.
·         Contoh-contoh di masyarakat :
-          Adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
-          Dalam kehidupan anggota masyarakat yang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
·         Jenis Stratifikasi Sosial
1.      Stratifikasi sosial tertutup terjadi jika masyarakat tidak dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah).
2.      Stratifikasi sosial terbuka terjadi jika masyarakat dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain).
·         Dasar Stratifikasi Sosialhttp://www.e-dukasi.net/images/blank.gif : Kekayaan atau ekonomi. Stratifikasi seperti ini disebut kelas sosial.
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi (Barger, 1980). Kita tidak dapat melepaskan dimensi ekonomi dari dimensi pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan dengan penghasilannya merupakan bagian penting dari ekonomi. Pendidikan menjadi syarat bagi pekerjaan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan (Jeffriws, 1980).
·         Kesimpulan dan komentar artikel dengan judul Stratifikasi Sosial: Sebuah Catatan Awal oleh I Wayan Suyadnya terbitan Senin, 30 Maret 2009 :
Pelapisan sosial yang ada dalam masyarakat di samping memberikan status sosial seseorang, entah status sosial tersebut naik (mobilitas sosial vertikal naik) ataupun turun (mobilitas sosial vertikal turun) atau hanya mengalami pergeseran status (mobilitas sosial horizontal), semuanya tersebut juga memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dari status sosial yang melekat pada status yang baru tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Weber, bahwa status sosial seseorang terkait dengan kehormatan yang melekat dalam status tersebut.
            Ketertutupan kelas sosial (kasta) merupakan sebuah warisan feodalistik. Pada kebanyakan masyarakat tani (masyarakat agraris) yang merupakan refresentasi dari keberadaan sistem stratifikasi sosial yang mirip kasta masih kuat terjadi, petani hanyalah sebagai penyewa lahan pertanian dari kelompok masyarakat yang memiliki modal (penguasa tanah). Dengan keadaan dan dibawah bayang-bayang dari foedalistik peninggalan Hindu, maka menjadi suatu hal yang sulit untuk melakukan mobilitas antar kasta. Harus ada keadilan dalam pelapisan sosial di masyarakat agar tidak ada kecemburuan sosial.
·         Kesamaan Derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi.
·         Negara Indonesia memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat:
  1. Landaasan Ideal: Pancasila
  2. Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
    1. Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
    2. Batang Tubuh (pasal) UUD 1945 yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps.
      32, ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya.
  3. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
·         Contoh-contoh Kesamaan Derajat
Keluarga : Orangtua bersikap demokratis; Apabila salah satu anggota keluarga sakit, maka seluruh keluarga berusaha membantu.
Sekolah : Sekolah memberikan kesempatan hak dan kewajiban yang sama; Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya menjenguk.
Masyarakat : Memperlakukan tamu dengan sopan dan ramah; Aktif dalam Pemilu, Memilih Ketua RT/RW.
Berbangsa dan Bernegara : Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan; Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
·         Kesimpulan dan komentar artikel yang berhubungan dengan Kesamaan Derajat dengan judul Megawati Soekarno Putri menjadi Presiden wanita pertama di Indonesia:
Kesetaraan gender bias diartikan dengan kesamaan kesempatan antara pria dan wanita diberbagai bidang , banyaknya ketimpangan yang dirasakan bisa keluar dari bentuknya dengan sosialisasi bahwa dalam mengenai hak perempuan mempunyai posisi yang sama (masa depan yang sama cemerlang) dengan laki-laki meskipun tidak melupakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan.
·         Pengertian Elite
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
·         Pengertian Massa
Massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku missal.
·         Peranan Elite terhadap Massa
Elite sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang berkuasa dan kelompok penentu.
Dalam kenyataannya elite penguasa kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya lebih luas, tetapi lebih bersifat umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok penentu. Kita mengenal, adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang berasal dari kondisi sejarah masa lampau.
Kesimpulan dan komentar artikel yang Berhubungan dengan Elite dan Massa:
          
·         Pembagian Pendapatan
Komponen utama pendapatan nasional dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan itu sendiri. Apabila dengan menggunakan pendekatan produksi maka pendapatan nasional memiliki komponen sebagai berikut : pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air minum; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; bank dan lembaga keuangan lainnya; sewa rumah; pemerintah dan pertahanan;  jasa-jasa.
Jika dilihat dari pendekatan pengeluaran, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari : konsumsi/consumption (C); investasi/investment (I); pengeluaran pemerintah/government expenditure (G); selisih ekspor dengan impor/export - import (X - M).
Sedangkan bila pendekatan pendapatan yang digunakan, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari : sewa (rent) yang diterima pemilik sumber daya alam; upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja; bunga (interest) yang diterima pemilik modal; laba (profit) yang diterima pemilik skill/kewirausahaan.
·         Unsur lain yang mendukung komponen pendapatan nasional adalah komponen penunjang yang meliputi konsumsi, tabungan dan investasi.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
  • Pendekatan pendapatan.
  • Pendekatan produksi.
  • Pendekatan pengeluaran.
   Metode penghitungan pendapatan nasional
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output approach), metode pendapatan (income approach), dan metode pengeluaran (exspenditure approach). Masing-masing metode (pendekatan) melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar