Pelapisan
Sosial (Stratifikasi Sosial)
·
Kata stratification
berasal dari kata stratum, jamaknya
strata yang berarti lapisan.
Menurut
Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.
Menurut
P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan
suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh
karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat
ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.
·
Contoh-contoh di masyarakat :
-
Adanya kelas-kelas tinggi dan
kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
-
Dalam kehidupan anggota masyarakat yang
berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak
istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
·
Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi sosial tertutup terjadi
jika masyarakat tidak dapat beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan
sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah).
2. Stratifikasi sosial terbuka terjadi jika masyarakat dapat
beralih dari satu strata ke strata lain (tingkatan yang satu ke tingkatan yang
lain).
·
Dasar Stratifikasi Sosial
: Kekayaan atau ekonomi. Stratifikasi seperti ini
disebut kelas sosial.
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial
berdasarkan ekonomi (Barger, 1980). Kita tidak dapat melepaskan dimensi ekonomi
dari dimensi pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan dengan penghasilannya
merupakan bagian penting dari ekonomi. Pendidikan menjadi syarat bagi
pekerjaan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan (Jeffriws, 1980).
·
Kesimpulan
dan komentar artikel dengan judul Stratifikasi
Sosial: Sebuah Catatan Awal oleh I Wayan Suyadnya terbitan Senin,
30 Maret 2009 :
Pelapisan sosial yang ada dalam masyarakat di samping
memberikan status sosial seseorang, entah status sosial tersebut naik
(mobilitas sosial vertikal naik) ataupun turun (mobilitas sosial vertikal
turun) atau hanya mengalami pergeseran status (mobilitas sosial horizontal),
semuanya tersebut juga memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dari status
sosial yang melekat pada status yang baru tersebut. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Weber, bahwa status sosial seseorang terkait dengan kehormatan
yang melekat dalam status tersebut.
Ketertutupan kelas sosial (kasta)
merupakan sebuah warisan feodalistik. Pada kebanyakan masyarakat tani
(masyarakat agraris) yang merupakan refresentasi dari keberadaan sistem
stratifikasi sosial yang mirip kasta masih kuat terjadi, petani hanyalah
sebagai penyewa lahan pertanian dari kelompok masyarakat yang memiliki modal
(penguasa tanah). Dengan keadaan dan dibawah bayang-bayang dari foedalistik
peninggalan Hindu, maka menjadi suatu hal yang sulit untuk melakukan mobilitas
antar kasta. Harus ada keadilan dalam pelapisan sosial di masyarakat agar tidak
ada kecemburuan sosial.
·
Kesamaan
Derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu
dengan makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk
Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi
manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang
terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan
kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan
kewajiban azasi.
·
Negara
Indonesia memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat:
- Landaasan Ideal: Pancasila
- Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
- Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
- Batang Tubuh (pasal) UUD 1945
yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps.
32, ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya. - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
·
Contoh-contoh
Kesamaan Derajat
Keluarga
: Orangtua bersikap demokratis; Apabila salah satu anggota keluarga sakit, maka
seluruh keluarga berusaha membantu.
Sekolah
: Sekolah memberikan kesempatan hak dan kewajiban yang sama; Jika ada murid
terkena musibah, maka guru dan teman-temanya menjenguk.
Masyarakat
: Memperlakukan tamu dengan sopan dan ramah; Aktif dalam Pemilu, Memilih Ketua
RT/RW.
Berbangsa
dan Bernegara : Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan
keadilan; Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan pekerjaan
dan penghidupan yang layak.
·
Kesimpulan dan komentar artikel
yang berhubungan dengan Kesamaan Derajat dengan judul Megawati Soekarno Putri
menjadi Presiden wanita pertama di Indonesia:
Kesetaraan
gender bias diartikan dengan kesamaan kesempatan antara pria dan wanita
diberbagai bidang , banyaknya ketimpangan yang dirasakan bisa keluar dari
bentuknya dengan sosialisasi bahwa dalam mengenai hak perempuan mempunyai
posisi yang sama (masa depan yang sama cemerlang) dengan laki-laki meskipun
tidak melupakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan.
·
Pengertian Elite
Dalam
pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat
menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan
sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan
kecil yang memegang kekuasaan.
·
Pengertian Massa
Massa
dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag
secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili
oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku missal.
·
Peranan Elite terhadap Massa
Elite sebagai
minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai
kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh
masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang
berkuasa dan kelompok penentu.
Dalam
kenyataannya elite penguasa kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya lebih luas,
tetapi lebih bersifat umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok penentu.
Kita mengenal, adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang berasal
dari kondisi sejarah masa lampau.
Kesimpulan dan komentar artikel yang Berhubungan dengan Elite dan
Massa:
· Pembagian Pendapatan
Komponen utama
pendapatan nasional dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam
menghitung pendapatan itu sendiri. Apabila dengan menggunakan pendekatan
produksi maka pendapatan nasional memiliki komponen sebagai berikut : pertanian,
peternakan, kehutanan dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri
pengolahan; listrik, gas dan air minum; bangunan; perdagangan, hotel dan
restoran; pengangkutan dan komunikasi; bank dan lembaga keuangan lainnya; sewa
rumah; pemerintah dan pertahanan; jasa-jasa.
Jika dilihat
dari pendekatan pengeluaran, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari :
konsumsi/consumption (C); investasi/investment (I); pengeluaran pemerintah/government
expenditure (G); selisih ekspor dengan impor/export - import (X - M).
Sedangkan bila pendekatan pendapatan yang digunakan, maka
komponen pendapatan nasional terdiri dari : sewa (rent) yang diterima pemilik
sumber daya alam; upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja; bunga (interest)
yang diterima pemilik modal; laba (profit) yang diterima pemilik
skill/kewirausahaan.
·
Unsur
lain yang mendukung komponen pendapatan nasional adalah komponen penunjang yang
meliputi konsumsi, tabungan dan investasi.
Pendapatan negara dapat dihitung
dengan tiga pendekatan, yaitu:
- Pendekatan pendapatan.
- Pendekatan produksi.
- Pendekatan pengeluaran.
Metode penghitungan pendapatan nasional
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output approach), metode pendapatan (income approach), dan metode pengeluaran (exspenditure approach). Masing-masing metode (pendekatan) melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output approach), metode pendapatan (income approach), dan metode pengeluaran (exspenditure approach). Masing-masing metode (pendekatan) melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar